Mikhail, bocah gempal yang beberapa bulan lalu lebih memilih perang soto lamongan di kantin kesayangan dari pada olah tubuh untuk membakar kalori. Mikha sudah banyak menerima kejutan dari segala hal yang telah terlanjur dia mulai; rasa kehilangan, keegoisan, ambisi yang salah, dan asmara.
Sepertinya niat awal Mikha yang hanya terpaku pada beasiswa harus melenceng jauh dari apa yang diperkirakan, semua perjuangan Mikha tidak bisa sampai ke tujuan utamanya, sebab egois dan ambisi lebih tinggi menguasai dari pada akal sehat.
Mikha salah tentu saja, serakah akan rasa yang sudah terlanjur dia tahu sangat menyenangkan apalagi jika Mikha sepenuhnya dapat merasakan debaran yang kian lama kian membuncah di hatinya. Mikha jadi buta karena jatuh cinta, menyebabkan dia lupa akan urusan akademisi dan membuang tujuan awal demi ambisi lain yang muncul dan menggoda.
Tidak hanya Mikha, semua orang yang menginginkan sesuatu secara berlebihan akan terjerembab oleh ambisinya sendiri. Levin yang dengan senang hati menjatuhkan harga dirinya dan terkesan memaksa Elijah untuk menjadi pacar-meski tentu saja Elijah dengan senang hati menangkap umpan tersebut. Daniel yang harus merusak hubungan persahabatannya dengan Mikha akibat rasa lain yang terus mendorongnya untuk mengatakan bahwa dia mau memiliki Mikha hanya untuk dirinya sendiri-bagian dari keegoisan Daniel yang membuatnya terdorong sangat jauh. Mikha yang bahkan sampai lupa pada prioritasnya akibat terlalu fokus mencari cara bagimana memikat sang pujaan hati-ambisi salah yang berujung merepotkan.
Memang benar perasaan yang bahkan tidak berbentuk ini mampu menghilangkan akal sehat, bahkan mereka sudah sempat kehilangan diri sendiri, tetapi meski begitu, langkah apapun yang sudah tiga sekawan itu jajaki, pada akhirnya mereka mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan, meski yang pantas belum tentu adalah hal yang sama dengan yang mereka inginkan.
Ini adalah yang paling adil untuk Levin, Daniel dan Mikha; Levin yang semakin tidak bisa dipisahkan dari Elijah, Daniel yang sudah menemukan tambatan baru untuk hatinya, dan Mikha yang sudah berhasil membayar kuliahnya sendiri dari hasil bekerja sebagai kurator di galeri seni kekasihnya, Ian.
Sampai waktu banyak berlalu, tolong biarkan tiga pentol korek api tersebut terus ada untuk saling melengkapi.
Selesai.